Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil. Tuhan yang memberikan tapi
kenapa Tuhan juga yang mengambilnya, kadang kita selalu sakit hati,
sedih dan kecewa, tapi tidakkah kita tahu, di saat Tuhan mengambil
sesuatu yang berharga dari kita, ternyata Tuhan punya rencana lain.
Tuhan mau menggantikannya dengan yang LEBIH BAIK lagi dari apa yg sudah
kita miliki sekarang.
Beberapa hari ini aku memandangi
Vega Biruku. Motor pemberian sekaligus peninggalan alm.Bapak. Ada
keinginan untuk me-LEMKUNING (Baca : LEMpar tuKU maNING) Vega Biruku.
Motor yang telah menemaniku dari awal kuliah sampai aku mendapat
pekerjaan. Tapi ada rasa sayang untuk menjualnya. Tiap kali memandang
Vega Biruku, teringat percakapanku dengan Alm.Bapak beberapa tahun
silam,
Bapak : "Nduk, maukah kamu bantu Bapak?"
Aku : "Bantu apa Pak?"
Bapak : "Kamu tahu kan kondisi keuangan kita, bolehkah Bapak jual motor Grand Astrea-mu?"
Aku : Diam dan berpikir, lalu menjawab "Lha nanti aku kuliah naik apa? trus kalo mau main gmn?"
Bapak : "Ya sudah.."
Seminggu
kemudian ketika liburan akhir pekan dan aku pulang ke Batang, Alm.Bapak
kembali menanyakan hal yang sama. Dan aku pun mulai berpikir, separah
itukah kondisi keuangan keluargaku? Tidak biasanya Alm.Bapak meminta
kembali barang yang telah diberikan kepada anak-anaknya.
Minggu berikutnya ketika aku ke Batang lagi aku memutuskan untuk meng-iyakan permintaan Alm.Bapak.
Aku
: "Pak, Kalau mau jual motorku ndak pa pa. Tempat kuliahku kan dekat ma
rumah mbah. Aku ma Lilin bisa jalan kaki, trus kalo kami mau main, kami
masih bisa naik taksi atau becak.
Aku menyerahkan STNK dan kunci
motorku. Tanpa berkata apa-apa, Alm.Bapak mengambil STNK dan kunci
kemudian meninggalkanku sendiri.
Sebulan telah berlalu.
Aku pun telah menikmati rutinitas baruku. Tanpa motor pun aku tidak
begitu sengsara-sengsara amat, karena masih ada anak kost dan
teman-temanku yang dengan sukarela meminjamkankan motornya.
Tak
terasa tiga bulan sudah aku menjalani aktifitasku tanpa 'soulmate'. Dan
aku mulai terbiasa dengan yang namanya angkota. Akhir pekan ketika aku
akan ke Batang, Alm.Bapak melarangku. Beliau berkata "Biar Ibu sama
Bapak aja yang ke Semarang, sekalian nengok mbah".
Menjelang tidur, tiba-tiba Alm.Bapak masuk ke kamarku dan meyerahkan STNK motor bertuliskan namaku.
Bapak
: "Bapak sudah lama memesankan motor ini untukmu. Katanya kamu ingin
punya sepeda motor atas nama sendiri. Motormu bapak jual untuk DP.
Sengaja Bapak ambil cicilan selama 5 tahun, untuk mengajarimu ikut
merasa memiliki motor barumu. Perkiraan bapak, motor ini lunas setelah
kamu lulus kuliah. Jadi Bapak bayarkan semuanya sampai kamu lulus,
setelah itu setahun terakhirnya kamu coba teruskan sendiri cicilannya
dengan uang hasil kerjamu."
Subhanallah.... Aku senang
sekali mendapatkan motor baru dengan STNK bertuliskan namaku, karena
jujur itu pertama kalinya aku di berikan tanggung jawab oleh Alm.Bapak.
Maka, ketika terkadang aku menangis karena kehilangan sesuatu dalam hidupku, Kejadian itulah yang selalu mengingatkan dan menguatkanku.
Bahwa saat Allah mengambil sesuatu yang berharga dari kita, itu karena
Allah punya rencana lain. Allah mau menggantikannya dengan yang LEBIH
BAIK lagi dari apa yg sudah kita miliki sekarang. Karena itu,
terimalah apapun yg kita alami dengan sabar. Berilah apa yang harus kita
berikan, dan kembalikanlah apa yang diminta oleh Allah dengan Ikhlas.
Keep Fight n Smile ^_^