Rabu, 13 Juni 2012

hitsuke.blogspot.com

✿ Jangan Kau Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu ✿

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa. Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majelis-majelis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa

Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain. Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita. Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu Rizki, jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita, bukanya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah… harus dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalaupun Allah memberikanya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah karena niat kita yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :  

“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!

Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu! 
Ketika cintamu tak terbalas, bebaskanlah hatimu, jiwamu dan pikiranmu.
Biarkan ia kembali kepakan sayapnya terbang menjemput pemiliknya atas KehendakNYA.
Tutup Episode kisah lalumu. Tulis Kembali mimpi dan Cintamu dengan pensil, dan Serahkan Penghapusnya pada Allah. Biarkan Dia menghapus mana yang tidak indah dan tidak baik untukmu.

Kita Mungkin Menemukan dan Kehilangan Cinta.
NAmun saat Allah Mematikan cinta itu... kita tak boleh ikut mematikan Diri bersamanya.
Karena Allah menginginkan kita tetap HIDUP dengan cinta yang lebih indah.

Sabtu, 19 Mei 2012

hitsuke.blogspot.com

•* Ikhlas... Allah Pasti Menggantinya Dengan Yang Lebih Baik •*

Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil. Tuhan yang memberikan tapi kenapa Tuhan juga yang mengambilnya, kadang kita selalu sakit hati, sedih dan kecewa, tapi tidakkah kita tahu, di saat Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari kita, ternyata Tuhan punya rencana lain. Tuhan mau menggantikannya dengan yang LEBIH BAIK lagi dari apa yg sudah kita miliki sekarang.

Beberapa hari ini aku memandangi Vega Biruku. Motor pemberian sekaligus peninggalan alm.Bapak. Ada keinginan untuk me-LEMKUNING (Baca : LEMpar tuKU maNING) Vega Biruku. Motor yang telah menemaniku dari awal kuliah sampai aku mendapat pekerjaan. Tapi ada rasa sayang untuk menjualnya. Tiap kali memandang Vega Biruku, teringat percakapanku dengan Alm.Bapak beberapa tahun silam,

Bapak : "Nduk, maukah kamu bantu Bapak?"
Aku : "Bantu apa Pak?"
Bapak : "Kamu tahu kan kondisi keuangan kita, bolehkah Bapak jual motor Grand Astrea-mu?"
Aku : Diam dan berpikir, lalu menjawab "Lha nanti aku kuliah naik apa? trus kalo mau main gmn?"
Bapak : "Ya sudah.."

Seminggu kemudian ketika liburan akhir pekan dan aku pulang ke Batang, Alm.Bapak kembali menanyakan hal yang sama. Dan aku pun mulai berpikir, separah itukah kondisi keuangan keluargaku? Tidak biasanya Alm.Bapak meminta kembali barang yang telah diberikan kepada anak-anaknya.

Minggu berikutnya ketika aku ke Batang lagi aku memutuskan untuk meng-iyakan permintaan Alm.Bapak.
Aku : "Pak, Kalau mau jual motorku ndak pa pa. Tempat kuliahku kan dekat ma rumah mbah. Aku ma Lilin bisa jalan kaki, trus kalo kami mau main, kami masih bisa naik taksi atau becak.
Aku menyerahkan STNK dan kunci motorku. Tanpa berkata apa-apa, Alm.Bapak mengambil STNK dan kunci kemudian meninggalkanku sendiri.

Sebulan telah berlalu. Aku pun telah menikmati rutinitas baruku. Tanpa motor pun aku tidak begitu sengsara-sengsara amat, karena masih ada anak kost dan teman-temanku yang dengan sukarela meminjamkankan motornya.
Tak terasa tiga bulan sudah aku menjalani aktifitasku tanpa 'soulmate'. Dan aku mulai terbiasa dengan yang namanya angkota. Akhir pekan ketika aku akan ke Batang, Alm.Bapak melarangku. Beliau berkata "Biar Ibu sama Bapak aja yang ke Semarang, sekalian nengok mbah".

Menjelang tidur, tiba-tiba Alm.Bapak masuk ke kamarku dan meyerahkan STNK motor bertuliskan namaku.
Bapak : "Bapak sudah lama memesankan motor ini untukmu. Katanya kamu ingin punya sepeda motor atas nama sendiri. Motormu bapak jual untuk DP. Sengaja Bapak ambil cicilan selama 5 tahun, untuk mengajarimu ikut merasa memiliki motor barumu. Perkiraan bapak, motor ini lunas setelah kamu lulus kuliah. Jadi Bapak bayarkan semuanya sampai kamu lulus, setelah itu setahun terakhirnya kamu coba teruskan sendiri cicilannya dengan uang hasil kerjamu."

Subhanallah.... Aku senang sekali mendapatkan motor baru dengan STNK bertuliskan namaku, karena jujur itu pertama kalinya aku di berikan tanggung jawab oleh Alm.Bapak.

Maka, ketika terkadang aku menangis karena kehilangan sesuatu dalam hidupku, Kejadian itulah yang selalu mengingatkan dan menguatkanku. Bahwa saat Allah mengambil sesuatu yang berharga dari kita, itu karena Allah  punya rencana lain. Allah mau menggantikannya dengan yang LEBIH BAIK lagi dari apa yg sudah kita miliki sekarang. Karena itu, terimalah apapun yg kita alami dengan sabar. Berilah apa yang harus kita berikan, dan kembalikanlah apa yang diminta oleh Allah dengan Ikhlas.

Keep Fight n Smile ^_^

Sabtu, 12 Mei 2012

hitsuke.blogspot.com

~✿ Cantik pun perlu Proses ✿~

Suatu hari sepasang suami istri berbelanja di sebuah toko antic dan melihat sebuah cangkir teh yang sangat indah. Mereka bertanya pada sipenjaga toko,
"Tuan, bolehkah kami melihatnya? kami belum pernah melihat cangkir teh seindah itu."

Disaat penjaga toko itu itu menyerahkan kepada mereka, tiba-tiba cangkir teh itu berbicara,


"Kalian tidak tahu, kalau aku awalnya bukan cangkir teh?
Ada saatnya dimana aku merah danberupa tanah liat, tuanku mengambilku,kemudian menggilingku lewat suatu alat untuk membuat keramik, kemudian , ia membentukku berulang-ulang, dan aku berteriak, "tinggalkan aku sendiri,"
tapi ia hanya tersenyum dan berkata, "belum,"

Kemudian aku diletakkan di alat lain yangmemutar mutar ku berulang kali sehingga membuat aku pusing, tapi tuanku hanya mengangguk dan berkata,"belum,"
 

Lalu ia memasukkanku kedalam alat pemanggang,dimanaaku belum pernah merasakan panas seperti itu,aku berfikir mengapa ia ingin membakarku?dan aku berteriak sambil mengetuk pintu alat pemanggang itu. Aku bisa melihatnya lewat pintu kaca denganmelihat gerak bibirnya bahwa ia mengatakan, "belum,"

Akhirnya ia membuka pintu itu, kemudian meletakkanku di rak,dan aku mulai merasakan kesejukan, disana, cukup lumayan dibandingkan didalam pemanggang itu, lalu ia mengambil kuas, menggosokku, dan melukis sesuatu diseluruh tubuhku. Bau cat itu sangat mengerikan, saat aku berfikir aku akan muntah untuk menciumnya, tapi tuanku hanya berkata, " belum,"

Kemudian, tiba-tiba ia memasukkanku kembali ke alat pemanggang itu,tetapi tidak seperti yang pertama, kali ini lebih panaasss dari yang pertama,dan aku tahu kalau aku akan mati dipanggang dalam alat ini, aku memohon kepadanya, aku marah, berteriak, dan menangis sepanjang waktu, tetapi tetap saja tuanku berkata , "belum,"

Kemudian aku sadar bahwa tidak ada lagi harapan, aku tidak mungkin bisa selamat, aku siap menyerah untuk mati dalam pemanggang ini,tiba-tiba pintu pemanggang itu di buka dan ia mengeluarkanku lalu meletakkanku diatas rak, satu jam kemudiania memberiku kaca dan berkata, "cangkir, lihatlah dirimu!"

"Wow,,,,aku merasa,,,,ini bukan diriku,,,, aku sangat cantik, aku sangat indah, "

Kemudian tuanku berkata,
"cangkir, aku ingin kau mengingatnya bahwa memang sangat sakit untuk digiling dan dibentuk, tapi jika aku tak melakukannya kau akan jadi kering, aku tau alat itu membuatmu pusing untuk berputar-putar, tetapi jika aku berhenti melakukannya, kau akan hancur, dan aku juga tahu bahwa kau menderita panas, menderita dan perasaan tidak enak dalam alat pemanggang, tapi jika aku tidak memasukkanmu ke dalam sana, kau akan pecah,, dan aku tahu, bahwa bau cat itu sangat tidak enak ketika aku menggosok dan melukismu, tetapi jika aku tidak melakukannya, kau tidak akan kuat, kau hanya memiliki satu warna dalam kehidupanmu dan jika aku tidak meletakkanmu kembali dalam alat pemanggang itu, kau tidak akan bertahan lama, karena tidak ada kekuatan dalam dirimu, tapi sekarang... lihat, kau sudah cantik, kau persis apa yang aku harapkan."

Pesan Moral : menjadi pribadi yang cantik nan teguh perlu proses penempaan diri...
Masalah yang membuat kita berpikir dewasa...
Terima Kasih ya Allah atas ujian yang selama ini Engkau berikan...


disadur dari Annisa Mutiara Hati. --- Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran.

 

Kamis, 10 Mei 2012

hitsuke.blogspot.com

IKHLAS.... RENCANA ALLAH LEBIH INDAH

Cerita ini membuatku terharu membacanya. Semua hal yang berkaitan dengan kata 'AYAH' selalu saja membuatku menitikkan air mata. Apa yang telah aku lakukan dan berikan untuk membuat AYAHku bangga? Bahkan sampai di akhir hayat Beliau aku belum mampu memberikan apa-apa untuk membuat 'AYAH' ku bangga. Padahal selama ini Beliau selalu 'Bangga' memiliki aku. Putri kecilnya yang senantiasa diperkenalkan dan selalu di banggakan di hadapan saudara, keluarga maupun kolega. Tapi sampai sekarangpun aku sama sekali tidak mampu membuatnya Bangga.

~✿ IKHLAS.... RENCANA ALLAH LEBIH INDAH ✿~

Di suatu malam seorang ayah membacakan cerita untuk anak perempuannya.
Setelah membacakan cerita, si ayah bertanya kepada anaknya : "Nak, apa kamu sayang Ayah?"
Si anak menjawab, "Tentu saja aku sayang Ayah"

Ayahnya tersenyum lalu bertanya, "Kalau begitu, boleh Ayah minta kalungmu?"
Lalu si anak menjwb, "Ayah, aku sayang Ayah, tapi aku jg sayang sama kalung ini"
Lalu Ayahnya berkata, "Ya sudah tidak apa2, Ayah hanya bertanya saja"
Si ayah lalu pergi.

Di malam berikutnya selama 3 hari berturut2, ayahnya menanyakan hal yg sama & si anak pun menjawab dengan kata-kata yang sama. Si anak berpikir sambil memegang kalung imitasi kesayangannya itu, "Kenapa tiba-tiba Ayah mau kalung ini? Ini kalung yang paling aku sayangi, kalung ini pun pemberian Ayah juga"

Malam berikutnya, sang Ayah menanyakan hal yang sama, lalu si anak berkata, "Ayah, Ayah tahu aku sayang sama Ayah & juga kalung ini. Tapi kalau Ayah mau kalung ini, ya sudah aku berikan ke Ayah" Si anak memberikan kalungnya & Ayahnya mengambilnya dengan tangan kiri, lalu Ayahnya memasukkan tangan kanannya ke saku kanan & mengambil kalung berbentuk sama namun emasnya asli.

Ayahnya mengenakannya pada leher anaknya, "Anakku, sebetulnya kalung ini sudah ada di saku Ayah sejak pertama kali Ayah meminta kalungmu, tapi Ayah menunggu kamu memberikan sendiri kalungmu itu & Ayah gantikan dengan yang lebih baik & indah"
Si anak menangis terharu.

Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil. Tuhan yang memberikan tapi kenapa Tuhan juga yang mengambilnya, kadang kita selalu sakit hati, sedih dan kecewa, tapi tidakkah kita tahu, di saat Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari kita, ternyata Tuhan punya rencana lain. Tuhan mau menggantikannya dengan yang LEBIH BAIK lagi dari apa yg sudah kita miliki sekarang.

Jadi,
* Terimalah apapun yg kita alami (bersabar),
* Berilah apa yang harus kita berikan (beramal),
* Kembalikanlah apa yang diminta oleh Tuhan (ikhlas), dan
* Tetaplah bersyukur, maka rejekimu akan dilipat gandakan
Copas dari Status FB Hermawan Dony Prasetyo

Senin, 19 Maret 2012

hitsuke.blogspot.com

~✿ Hidup Bukan hanya sekedar Terampil dan Mahir ~✿

Cerita ini hanya fiktif, 
Suatu hari 2 orang sahabat  yang gemar travelling sedang merencanakan niat menghabiskan masa long weekendnya. dengan  pantai yang indah, airnya jernih dan tampak begitu mempesona untuk dinikmati. Mereka adalah Mawar dan Septi.

"Sekali-kali kita bawa boil sendiri-sendiri ke luar kota yuk.." ajak Mawar pada Septi.

"Ogah ah.. serem.. aku belum lancar mengemudi mobil. Lagian aku belom boleh Nyokap bawa boil ke luar kota. Kamu aja yang nyetir, kamu kan dah lama bawa boil. Septi menolak ajakan Mawar.

"Tenang aja lagi Sob.. yang deket-deket aja. Ke Solo aja pasti aman deh., kan udah ada jalan tol. Mawar meyakinkan Septi yang terlihat ragu-ragu.

"yakin??? aman yak??!!!.. Septi meminta kepastian Mawar.

"Yakin aman Sep... Aku sering bolak-balik Semarang-Solo aman-aman aja. Lagian naik boil ini, ga bakal kehujanan, ga bakal jatuh dan lecet. Yang penting loe lancar gas, rem, kopling.. Mawar memastikan ucapannya.

"oke deh .. Tanceep... Septi menaiki mobilnya sembari tersenyum pada Mawar.

Mereka mulai melaju meninggalkan kota Semarang. Saling menyalip dan bunyi klakson menjadi "sesaji" ketika mereka saling mendahului.

Tiba2 cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi hujan lebat disertai angin. 

"War.. gimana nih" SMS Septi mulai ketakutan karena hujan lebat yang sangat mengganggu..

"Berhenti dulu saja yuk..Mawar mengajak Septi. Septi mengikuti mobil Mawar yang melaju di depannya.

Hujan semakin deras dan mobil Mawar tidak terlihat oleh Septi.
 
"Tulalit..tulalit... Ponsel Septi berdering. Mawar meneleponnya. .
"Kamu dimana War kok ga kelihatan ??? Septi mencari mobil Mawar yang tadi melaju di depannya

"Gw di depan lo Sep.. kehalang truk mungkin.. loe terus aja pelan-pelan kendarai mobil sampai rumah makan pertama di perbatasan... nanti kita ketemu disana...

"aku ga tahu lan War.. kamu sih biasa kesini..

"Udah ikuti jalan ini aja. Ga bakal nyasar kok. Pokoknya sebelum tugu selamat datang ada warung makan, kamu berhenti". Mawar menyahut dari telepon genggamnya dan kemudian mematikan ponselnya..
 
Mawar memacu kecepatan mobilnya dan menerjang hujan yang semakin lebat.. berkali kali ia harus mengelap kaca menghalau air yang mengganggu pandangannya.. Sementara Septi sudah mulai pusing.. Ia merasa tak mampu lagi melajukan  mobilnya melawan hujan yang menyiram jalanan. Berkali-kali pula ia sport jantung ketika berpapasan tak terduga dengan bus dan truk  Ia hanya pasrah mengikuti kemana mobilnya melaju.

"Tuhan.. inikah akhir hidupku..."
Mama.. maafkan aku yang tak mengindahkan nasehatmu" Septi membatin sedih.. Ia yakin Mawar telah menunggunya di perbatasan kota sambil berharap-harap cemas dengan keadaannya.  Semoga  bisa sabar menunggu ku.. Septi menangis haru didalam kesendiriannya..

30 menit berlalu.. Septi mulai menyadari hujan sudah tidak separah beberapa waktu lalu.. Kilat dan petir pun sudah tidak terdengar lagi.. nampak dihadapannya tugu selamat datang, tempat yang disepakati mereka untuk beristirahat.

Saepti menepikan mobilnya di sebuah rumah makan. "alhamdullilah.... Septi menangis haru.."
Ia mengedarkan pandangan menari mobil mawar di pelataran parkir rumah makan.. 
Segera ia meraih ponselnya dan menelepon Mawar.

"Mawar kamu dimana??" Kata Septi begitu mengetahui teleponnya telah tersambung.

"Maaf dek, apa adek teman dari gadis yang mengendarai Avanza hitam?"  suara bapak diseberang menjawab telepon Septi.

"iya betul pak.. , bapak ada liat enggak ya??"
 "Adek Posisi dimana?" tanya suara di seberang. Septi kemudian menyebutkan nama rumah makan tempat ia memarkirkan mobilnya. 
"Coba adik balik kira-kira 100 meter dari rumah makan tempat adek, siapa tahu gadis ini teman adek."

Septi bergegas memutar Jazz warna birunya menuju tempat yang di sebutkan oleh bapak penjawab  ponsel Mawar dan menyaksikan pemandangan pilu dihadapannya.., Mawar telah berlumuran darah,  kepalanya tertelungkup dikemudi. Beberapa yang menyaksikan menceritakan, Mawar menghindari Truk yang keluar dari proyek dengan membanting kemudi ke kanan. Tetapi karena panik dia terlalu keras membanting kekanan akhirnya menghantam sebuah Pohon. 

Septi kembali menangis sejadi jadinya.. "Kenapa Mawar kenapa bukan aku.. bukankah aku tidak pandaimenyetir , bukankah Mawar telah terbiasa dengan jalan Semarang-Solo nya..." air matanya membanjir hebat... terbayang senyuman riang sahabatnya yang menyemangatinya harus bisa mandiri , buat apa bawa boil kalo cuma kota-kota doang. begitu kata Mawar pada Septi beberapa hari yang lalu.

selamat jalan sahabat.. Septi meninggalkan secarik kertas putih bertuliskan.. "Terimakasih" diatas tanah merah tempat Mawar terbaring untuk selamanya...

***

Taukah kalian kenapa Septi berterimakasih kepada sahabatnya??? Karena dari kejadian ini kita tau satu hal yang mungkin akan kita ingat seumur hidup.. Kejadian iti mengajarkan pada kita..
dalam hidup, kita bukan sekedar harus menjadi kuat, pandai dan terampil..
dalam hidup kita bukan sekedar harus menjadi sosok yang dibanggakan, di elu elukan, atau di damba dambakan..
TAPI kita juga mesti tau kapan kita harus berhenti sejenak untuk berjalan atau berjuang, bukan untuk menyerah, apalagi kalah...

kita berhenti sesaat untuk " memastikan " apakah kita sanggup terus berjalan,
kita berhenti sejenak untuk "memikirkan" kapan waktu yang tepat untuk kembali melangkah.


tidak akan mungkin kita sanggup mendaki Mount evrest tanpa jaket...
tidak akan mungkin kita sampai puncak himalaya tanpa berhenti untuk berkemah...

kita berhenti sesaat untuk memikirkan apa yang terbaik bagi diri kita saat melawan "BUTIRAN-BUTIRAN KEHIDUPAN"

karena gelombang itu akan berubah setiap hari dan kita tidak harus berhenti pula setiap hari..

tapi berhentilah saat "TIBA2 BUTIRAN ITU BEGITU MENAKUTKAN DAN TERAMAT BERAT UNTUK KITA LALUI DALAM BEBARAPA MENIT"

berhentilah dan berfikirlah,.. biarkan sejenak tubuh kita untuk beristirahat. Jika sudah mereda.. lanjutkan perjalanan panjang ini dengan ketenangan dan rangkaian pilihan bijak.

orang hebat bukanlah orang yang suaranya paling besar, temannya paling banyak , ilmunya paling tinggi, hartanya paling berlimpah,

orang hebat adalah orang yang tau kapan ia harus berjalan. dan kapan ia harus berhenti di "setiap hal dalam hidupnya"

Selasa, 28 Februari 2012

hitsuke.blogspot.com

3 Alasan Buruk Mempertahankan Hubungan.

Sudah tahu bahwa Anda tak merasa bahagia, tetapi nyatanya Anda masih terus menghibur diri dan bertahan dalam hubungan Anda. Mau begini sampai kapan? Pertanyaan tersebut mungkin sempat terngiang dalam benak Anda, namun kemudian buru-buru ditepis dengan dalih Anda masih mencintainya dan cinta kan harus berjuang.

Tetapi, apakah benar Anda sudah yakin akan hal itu?

Terutama bila Anda mempertahankannya hanya karena alasan...

Berharap suatu saat ia akan berubah
Ada beberapa hal buruk yang seringkali dilakukan oleh pasangan Anda. Entah itu sikapnya yang kasar, perkataannya yang kasar, sikapnya yang cuek, dan lain sebagainya. Anda berharap ia dapat berubah sedikit demi sedikit. Namun, yang perlu diingat adalah berubah tidaklah mudah. Ambil contoh diri Anda saja, untuk mengubah sesuatu yang ada di dalam diri, tidak hanya sekedar menjentikkan diri kemudian Anda berubah, Anda membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar untuk melakukannya. Bila untuk mengubah diri sendiri saja sulit, apalagi mengubah orang lain, ya kan?
Dan, lebih baik pikirkan kembali, apakah Anda berhubungan dengan si dia hanya untuk mengubahnya menjadi sosok orang yang Anda inginkan? Bila iya, maka itu bukan cinta lho, ladies.

Karena Anda tak ingin sendiri
Baiklah, memang ada beberapa orang yang tak tahan berada dalam status jomblo. Tetapi, bila toh hubungan yang Anda jalin justru lebih banyak memberi kerugian, jadi mengapa harus dipertahankan demi status semata?
Lebih baik Anda memilih untuk sendiri sejenak ditemani sahabat-sahabat Anda, memperbaiki diri, melakukan hal-hal menyenangkan yang telah lama Anda dambakan, dan menemukan orang lain yang akan membuat Anda bahagia.

Takut tak bisa diterima orang lain
Anda mati-matian memperjuangkan seseorang yang jelas-jelas sudah tak Anda cinta, karena takut sendirian dan takut bahwa tak ada yang bisa menerima Anda?
Memangnya menjalin sebuah hubungan berarti Anda harus melewati proses pengadilan terlebih dahulu? Tidak kan? Percaya pada kelebihan yang Anda miliki, toh sebelum bertemu dengan si dia, Anda juga sendirian. Dan kemudian datanglah orang yang tertarik pada diri Anda dan ingin mengenal Anda lebih lanjut. Jadi mengapa sekarang Anda harus takut saat berjalan tanpa dia?
Dan pertimbangkan lagi, pikirkan baik-baik, apa yang sebenarnya Anda pertahankan dalam hubungan saat ini? Hanya tiga hal di atas dan menyiksa diri dalam hubungan? Hmm... Anda lupa sebuah kata, KEBAHAGIAAN.

Sumber : www.vemale.com